Puisi Sedih Patah Hati Merana kecewa sakit Hati

Terkadang kita tentu mengalami sebuah masalah yang tentu membuat kita akan sedih. Sedih bukan berarti menangis, namun meratapi untuk lebih mendalami arti kehidupan dan mengatasi masalah tersebut.

Cara-cara untuk mengatasi masalah tersebut pun beragam, salah satunya adalah dengan puisi sedih. Puisi sedih membantu Anda untuk memotivasi diri Anda untuk terus maju ke depan dengan segala goncangan ataupun terpaan yang Anda, namun Anda tetap semangat untuk terus berjuang.

Namun terkadang puisi sedih juga digunakan untuk mengungapkan perasaan kita dan mempublishnya di media umum agar dilihat seperti jejaring sosial facebook. Tidak bukan untuk pamer, namun sekadar untuk menuangkan perasaan sedih yang Anda sehingga Anda pun lega. Puisi sedih bukan untuk menambah sedih kok, namun dari puisi sedih kita akan melihat juga betapa sedih isi dari puisi tersebut dan kita bisa memaknai-nya sebagai motivasi untuk maju ke depan.

Nah untuk itu, saya akan share kumpulan puisi sedih terbaru saat ini yang dirangkum dari berbagai sumber.

Puisi Sedih Puisi patah hati


    ~Keraguan~

    Sering kali kau tanyakan padaku,tentang Cintaku,
    Dan juga harapanku...

    Sering kali juga ku jawab pertanyaanmu,
    Cintaku hanya kamu...
    Rasaku hanya untukmu...
    Dan Harapanku adalah Ingin memilikimu...

    Masihkah kau Ragu atas ketulusan Cintaku...
    Atas semua perhatianku padamu...
    Semua ku curahkan hanya Untukmu...

    Jika memang kau ragu lupakan saja Aku...
    Dari pada membuat beban Hatimu...
    Keraguan menguasai Jiwamu...

    ~Mulai Dari Mana~

    Harus ku mulai dari mana
    Kala hati semakin merana
    Sementara sepi kian memaksa
    Dia berkata; Aku harus berbicara

    Beribu puisi telah aku rangkai
    Beribu sajak telah aku urai
    Mewakili hati yang sepi
    Mewakili jiwa yang nyeri

    Sementara siang kian meradang
    Sebentar lagi berubah petang
    Aku masih saja terdiam
    Dengan pemikiran yang merajam

    Sementara sepi kian memaksa
    Agar aku lekas berbicara
    Dan lantang dalam bersuara
    Selayak hidup dalam dunia

    Namun apalah daya
    Aku bisu, Aku bungkam
    Aku tetap diam
    Dan mungkin selamanya diam

    ~Entah Sampai Kapan~

    Entah sampai kapan kesabaranku tak bergulir
    Tetap tertanam di hati dan tak berakhir
    Menahan badai kehidupan dan takdir

    Entah sampai kapan ketegaranku tetap di dalam dada
    Kokoh bak karang di samudera
    Tuk menahan terjangan gelombang ujian dunia

    ...
    Entah sampai kapan ketabahanku masih tersimpan di sanubari
    Tertanam tuk hadapi misteri hidup ini
    Tuk mengejar harapan dan mimpi-mimpi

    Entah sampai kapan aku mampu bertahan
    Menghadapi segala penderitaan
    Ya Allah berikan hamba kekuatan

    ~Tak Mudah~

    Tak mudah menjadi sepertiku
    Tak mudah mengerti perasaanku
    Tak mudah memahami isi hatiku
    Namun begitu mudah mencaciku

    Tak mudah berinspirasi
    Tak mudah berimajinasi
    Tak mudah menuangkan isi hati
    ...
    Namun begitu mudah berkata tak terpuji

    Tak mudah tuk berkarya
    Sebuah seni tak mudah tercipta
    Hanya karena selera tak sama
    Begitu mudahnya mencela

    Hargailah sebuah karya
    Walau tak sebaik mereka
    Cobalah tuk memahami
    Tak semua bisa sehati

    ~Ibu, Aku Rindu~

    Ibu, engkaulah air mata dalam bahagiaku
    Senandung rindu dalam sepiku
    kekuatan hati dalam tangisku

    Ibu,sesungguhnya ku tak sanggup berdiri
    tanpa restu dari tanganmu
    tanpa keihklasan dalam do'amu
    Tanpa senyummu dalam dukaku

    Ibu...
    Aku ingin pulang
    menangis dipelukmu

    ~Jangan Ada Penyesalan~

    Kita tidak perlu mencari alasan.
    Mengapa mencintai.
    Biarkan cinta tumbuh sendirinya.
    Alasan apapun kita tak tahu kita cinta.

    Tidak perlu ada penyesalan.
    Pada cinta tidak bersahabat.
    Hapuskan nama yang telah tersiksa.
    Mulailah hidup baru dengan harapan.

    Saat bertemu dengannya.
    Katakan aku tak peduli.
    Saat dirinya pergi.
    Katakan atas nama cinta ku menanti.

    Hapus airmata demi ketegaran.
    Jangan tangisi kepergiaannya.
    Tangisi dengan bahagiamu.
    Kau pernah memiliki cintanya walau raga tak termiliki.

    Mungkin Tuhan menginginkan bertemu.
    Dan bercinta dengan orang yang salah.
    Tapi kita harus mengerti.
    Bagaimana berterimakasih atas Kurnia-NYA itu.

Sumber: wishwondersurprise.blogspot.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel